Mahasiswa Undip Belajar Tata Kota di Kota Magelang
By Abdi Satria
nusakini.com-Magelang- Sebanyak 32 mahasiswa Magister Pembangunan Wilayah dan Kota (MPWK), Program Studi (Prodi) Pembangunan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bertemu dengan Walikota Magelang Sigit Widyonindito di Pendopo Pengabdian komplek Rumah Dinas Walikota Magelang, Senin (18/3).
Kedatangan mereka itu untuk mengawali kegiatan survei studio mahasiswa tentang pengelolaan wilayah dan tata kota di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang. Mereka didampingi oleh sejumlah dosen pembimbing dan Ketua Prodi Pembangunan Wilayah dan Kota Undip Dr Iwan Rudiarto.
”Tujuan kedatangan kami ini mengantarkan mahasiswa untuk survei kebutuhan studio. Ada 3 jenis studio, yakni studio penataan ruang, studio wilayah dan studio manajemen pembangunan kota. Kami berharap dari Bappeda Kota Magelang dan Kabupaten Magelang bisa membantu akses mahasiswa dalam mengumpulkan data, selama seminggu ke depan,” jelas Iwan, disela-sela kunjungan tersebut.
Pihaknya berharap, melalui kegiatan ini, hubungan MPWK dengan Kota Magelang senantiasa terjalin dengan baik. Hal-hal yang didapat mahasiswa di lapangan bisa memperkaya dan membantu menyelesaikan studio.”Ini sekaligus membuka kesempatan mahasiswa mendapatkan pengalamanan,” imbuhnya.
Walikota Magelang Sigit Widyonindito, merasa senang atas kehadiran segenap mahasiswa dan dosen pembimbing MPWK mengingat dirinya juga merupakan alumnus prodi yang sama di Undip. Lebih dari itu, ia juga bangga karena Kota Magelang khususnya dipilih untuk dipotret. dilihat dan dikaji sebagai pembalajaran mahasiswa”Tentu saja saya senang, kangen, karena saya lulusan MPWK 20 tahun lalu. Kehormatan luar biasa bagi Kota Magelang karena dipilih, dilihat dan dikaji mahasiswa. Yang jelas semua mahasiswa pasti menjalani, tidak usah menunda pekerjaan,” ujar Sigit.
Ia memaparkan bahwa selama periode kepemimpinannya telah banyak kebijakan yang telah dilakukan terkait pengelolaan wilayah dan tata kota, antara lain pembangunan area khusus (zoning) berjualan para pedagang kaki lima (PKL), pembangunan Pendopo Pengabdian, pembangunan kembali pasar rakyat Rejowinangun yang terbakar tahun 2008 silam, hingga branding Kota Sejuta Bunga.”Awal menjabat jadi walikota saya ditinggali pasar Rejowinganun yang terbakar, banyak yang sedih, jatuh miskin, sampai sakit jiwa. Tapi sekarang sudah berdiri kembali lebih bagus, dengan kemampuan APBD Kota Magelang,” katanya.
Kemudian, Sigit masih bercita-cita ingin Kota Magelang menjadi “Singapura-nya” Jawa Tengah. Kota gethuk ini juga memiliki kawasan Pecinan Jalan Pemuda sepanjang 1 kilometer yang ke depan akan menjadi “Mall Out Door”, serta merealisasikan tagline”Magelang Moncer Serius” dengan menghadirkan ratusan kegiatan masyarakat dan diskon besar-besaran.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang Joko Soeparno, menambahkan para mahasiswa akan melaukan tugas studio perencanaan dengan mengambil fokus Kota dan Kabupaten Magelang. Mereka akan melakukan pengamatan dan menyusun laporan serta rekomendai.”Kegiatan ini memang basa dalam tugas pasca sarjana mahasiswa perencanaan,” imbuh Joko.
Banyak topik tentang pengelolaan wilayah dan tata kota yang menjadi fokus pembahasan setiap mahasiswa, diantara persoalan kerjasama kelembagaan ataupun pembiayaan di wilayah perbatasan Kota Magelang dan Kabupaten Magelang, tentang Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), tata kelola lahan pertanian, dan sebagainya.(p/ab)